Nama saya Ricka Sita Saraswati Pratami saya lahir di tangerang
saya membuat blog ini untuk memenuhi nilai saya dan untuk lebih menambah wawasan saya sebagai mahasiswa
Minggu, 04 Mei 2014
Perkenalan
Diposting oleh Unknown di 05.02Rabu, 30 April 2014
Struktur Umum Tumbuhan Berbiji
Diposting oleh Unknown di 00.50STRUKTUR UMUM TUMBUHAN BERBIJI
ARTI PENTING ANATOMI TUMBUHAN
Anatomi
tumbuhan merupakan disiplin ilmu tertua yang menjadi dasar untuk
mempelajari ilmu tentang tumbuhan serta dasar bagi penemuan dan
penelitian (Grew & Malpighi, 1671). Anatomi tumbuhan mempelajari
tentang struktur dan fungsi sejumlah organ dan jaringan tumbuhan serta
hubungannya, dan perkembangan struktur organ dan jaringan tersebut.
Pembagian
tubuh tumbuhan menjadi sejumlah organ menurut sel dan jaringan
penyusunya merupakan cara yang mudah untuk mempelajarinya, sebab
pembagian tersebut memperlihatkan spesialisasi struktur dan fungsi.
Pembahasan fungsi tak lepas dari kajian perkembangan tumbuhan, karena
dalam perkembangannya struktur yang belum, sedang, dan selesai
terdiferensiasi akan amat berbeda. Struktur tumbuhan merupakan hasil
evolusi yang berlangsung lama. Evolusi mengakibatkan perubahan pada
struktur yang terkait dengan fungsi.
Struktur Anatomi Daun
Diposting oleh Unknown di 00.47Struktur Anatomi Daun (Dikotil dan Monokotil)
A. Struktur Anatomi Daun
Daun merupakan organ tanaman yang mempunyai fungsi untuk fotosintesis. Sifat yang penting dari daun adalah pertumbuhan apikalnya cepat berhenti dan tidak mengalami perkembangan meristem sekunder. Secara histologis daun tersususn dari tiga tipe jaringan yaitu epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.
Daun merupakan organ tanaman yang mempunyai fungsi untuk fotosintesis. Sifat yang penting dari daun adalah pertumbuhan apikalnya cepat berhenti dan tidak mengalami perkembangan meristem sekunder. Secara histologis daun tersususn dari tiga tipe jaringan yaitu epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.
Berikut ini merupakan gambar struktur daun secara umum :
Epidermis
Umumnya terdiri dari satu lapisan
sel, kloroplas sedikit atau tidak ada sama sekali. Sel terlihat
transparan sehingga memungkinkan cahaya matahari menembus lapisan sel
tersebut. Terdapat kutikula untuk mengurangi penguapan air yang terlalu
berlebihan. Struktur daun biasanya pipih, jaringan epidermis atas
berbeda dengan epidermis bawah. Permukaan atas daun disebut permukaan
adaksial dan permukaan bawah daun disebut dengan permukaan abaksial.
Dalam permukaan abaksial terdapat stomata, sel penutup mengandung
kloroplas, berfungsi untuk mengatur membuka dan menutupnya stomata
mengendalikan pertukaran gas.
Mesofil
Parenkim palisade
Sel parenkim palisade memanjang dan
penampang melintangnya nampak berbentuk batang yang tersusun dalam
deretan. Pada tumbuhan tertentu sel palisade berbeda bentuknya.Sel
palisade terletak dibawah epidermis unilateral (selapis) atau
multilateral (berlapis banyak). Seringkali terdapt hipodermis diantara
epidermis dan jaringan palisade.
Sel parenkim palisade tersusun atas
satu atau lebih lapisan, apabila tersusun lebih dari satu lapisan
panjang sel pada tiap lapisan sama atau semakin ketengah semakin pendek.
sel chlorenchymnya kompak dan teratur. Tidak mempunyai Ruang antarsel.
Sel-sel mengandung kloroplas dalam jumlah yang besar. Jaringan palisade
biasanya terdapat pada permukaan adaksial daun, contonhya pada Thymelea
hirsuta, sel parenkim palisade terdapat pada permukaan adaksial daun.
Sedangkan pada tumbuhan xeromorf, misalnya pada Atriplex portulacoides ,
parenkim palisade terletak pada kedua sisi daun, sedangkan parenkim
spons hanya terdapat pada tengah daun saja.
Parenkim Spons
Bentuk sel parenkim spons
bermacam-macam. Parenkim spons terdiri dari beberapa lapisan sel yang
diatur secara longgar, chlorenchyma bulat atau oval dengan ruang
antarsel menonjol. Sel-sel ini mengandung kloroplas sangat sedikit.
Kekhususannya adalah adanya lobus (rongga) yang terdapat antara sel satu
dengan yang lainnya. Membedakan antara sel parenkim palisade dengan
parenkim spons tidak selalu mudah, khususnya apabila parenkim palisade
terdiri atas beberapa lapisan. Apabila palisade terdiri atas beberapa
lapisan, biasanya lapisan paling dalam sangat mirip dengan parenkim
spons yang ada didekatnya.
Jaringan Pengangkut
Jarigan pengengkut pada daun berupa
untaian jaringan khusus yang berfungsi sebagai penunjang dan sebagai
saluran yang disebut berkas pembuluh. Berkas pembuluh biasanya terletak
di tengah-tengah anatra epidermis atas dan bawah, berkas pembuluh
terdiri dari dua jenis jaringan yaitu xilen dan floem. Kedua jaringan
tersebut bersama-sama membnetuk jaringan pembuluh. Pada daun, berkas
pembuluh yang lebih besar dapat dilihat di permukaan daun berupa tulang
daun.Tulang daun yang besar dikelilingi oleh parenkim yg sedikit
mengandung kloroplas. Tulang daun yang lebih kecil biasanya juga
dikelilingi oleh lapisan sel parenkim.
Jaringan sekretori
Pada tumbuhan terdapat sel-sel
khusus, misalnya saluran getah, sel-sel kristal, dan kelenjar yang
umumnya terdapat pada mesofil daun.
B. Struktur Daun Dikotil dan Monokotil
1. Struktur Anatomi Daun Dikotil pada Nerium oleander
Sebagian besar dauin dorsiventral. Daun ini terletak horizontal dengan permukaan atas dan bawah yg berbeda.
Berikut merupakan penampang daun Nerium oleander :
Epidermis
Permukaan daun tertutup oleh
epidermis yang terdiri dari epidermis atas dan epidermis bawah. Pada
bagian atas epidermis terdsapat kutikula yang merupakan diferensiasi
dari epidermis, kutikula tebal berfungsi untuk mencegah transpirasi
berlebihan dan melindungi dari luka.
Epidermis atas tediri dari lapisan
dan tidak terdapat stoma. Pada epidermis bawah hanya terdiri satu
lapisan dan dilengkapidengan stomata kriptofor yang dijaga oleh sel
penjaga berbentuk ginjal. Sel penjaga mendukung kloroplas. Stomata
pori-pori terbuka ke dalam rongga sub stomata dalam mesofil untuk
memfasilitasi pertukaran gas.
Mesofil
Mesofil pada Nerium oleander terdiri
dari sel parenkim palisade yang bentuknya memanjang dengan ukuran yang
sama tampak seperti batang yang terssusun dalam deretan sehingga tidak
terdapat rongga antar sel. Sel parenkim palisade tersusun atas satu
lapisan yang terletak di bawah epidermis multilateral. Sedangkan
parenkim spons bentuk dan ukurannya berbeda, letaknya tidak beraturan
sehingga terdapat ronggan anatarsel satu dengan yang lainnya.
Sel-sel dari jarinagn disekitar vena
yang kompak diatur untuk memberikan kekuatan mekanik. Sel-sel ini juga
menyimpan makanan dalam bentuk pati dan protein.
Berkas Pengangkut
Pada Nerium oleander mempunyai
pertulangan daun menyirip dengan tulang daun yang ukurannya berbeda,
tergantung pada tingkat percabangannya. Pertulangan sejajar ini saling
berhubungan dengan ikatan yang sangat tipis dan tersebar melewati bagian
tengah daun dan membentuk ibutulang, dan disini bercabang menjadi
tulang daun yang lebih kecil yang tersebar diseluruh helaian daun.
Tulang daun yang lebih ingan parenkim yang kecil dibentuk oleh jaringan
parenkim yang miskin kloroplas dan jaringan penyokongnya berupa
kolenkim. Oleh karena itu tulang dsaun yang besar tidak mempunyai kontak
langsung dengan mesofil.
2. Struktur Anatomi Daun Monokotil Pada Zea mays
Berikut merupakan penampang melintang Zea mays:
• Epidermis
Epidermis pada daun Zea mays terdiri
dari epidermis atas dan bawah denan ukuran dan bentuk yang berbeda.
Epidermis ini hanya terdiri satu lapis sel atau yang disebut epidermis
unilateral. Pada lapisan epidermis ini terdapat sel bulliform yang
terletak di epidermis atas. Sel bulliform yaitu sel-sel yang seperti
gelembung, berukuran lebih besar, bervakuola besar, berisi cairan sel
dan berdinding tipis yang terdiri dari kutin dan kutikula. Sel bulliform
permukaan pada daun secara menyeluruh terkadang juga hanya melekuk
diantara tulang daun.
Biasanya terdiri dari beberapa sel
yang lebar letaknya dengan tulang daun. Sel bulliform ini tumbuh lebih
cepat dari pada sel-sel epidermis, hal ini menyebabkan terbentuknya
daun-daun yang masih menggulungseperti daun zea mays. Stomata pada zea
mays tersebar secara merata dikedua epidermis. Stoma pada zea mays
letaknya memanjang dan merupakan deretan-deretan yang sejajar. Stomata
pada zea mays terdiri dari sel penutup yang dikelilingi oleh kedua sel
tetangga yang sejajar dengannya satu setiap sisi.
• Mesofil
Pada zea mays, jaringan mesofil
tersusun atas sel parenkim palisade dan parenkim spons yang berbeda
bentuk dan ukurannya. Parenkim palisade pada zea mays terdapat lobus
antar selnya dan tampak bercabang.
Sel parenkim palisade terdapat pada
epidermis unilateral. Sel parenkim spons bentuknya bermacam-macam dan
memiliki kekususan dengan adanya lobus yang terdapat antara sel satu
dengan yang lain. Untuk membedakan antara sel parenkim palisade dengan
spons pada zea mays tidak mudah karena bentuk sel mesofil lebih kurang
saama.
• Berkas pembuluh
Berkas pembuluh yang terdapat pada
daun monokotil, khususnya pada zea mays dibedakan menjadi dua tipe yaitu
yang mempunyai satu atau dua lapisan. Lapisan berkas pengangkut
dibagian luar terdiri atas sel parenkim dengan dinding tipis. Sel
selubang berkloroplas sehingga mengandung tepung yang disebut selubung
tepung .
Sel selubang bagian dalam disebut
selubung mesotom, selnya lebih kecil dengan dinding tebal dan berisi
lamella yang mengandung gabus. Berkas pembuluh tunggal atau dua yang
letaknya berdampingan dikelilingi oleh jaringan transfuse.
Struktur Tumbuhan
Diposting oleh Unknown di 00.29Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Pendahuluan
Salam sejahtera semua.
Terima kasih sudah mengunjungi situs kami. Kami, Christy, Evan. Gerry,
dan Jodry dari kelas 8D dari SDH-DM, ingin berbagi ilmu mengenai
struktur & fungsi tubuh tumbuhan melalui situs kami ini. Selain itu,
ada juga dari kelompok lain yang membuat blog tentang ilmu biologi lain
seputar pelajaran biologi kelas 2 SMP. Selamat membaca. Pada tumbuhan terdapat akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
A. Struktur dan Fungsi Akar
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan
yang terdapat di dalam tanah. Akar adalah tempat masuknya mineral atau
zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil
dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar tumbuhan
monokotil terususun sistem akar serabut.
1. Struktur Akar
Struktur akar dapat dilihat secara morfolgi dan anatomi.
a. Morfologi (Struktur Luar) Akar
Panjang akar dipengaruhi oleh faktor
eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan
kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar,
ujung akar, dan tudung akar. Rambut akar merupakan perluasan permukaan
dari sel-sel epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah
penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada
umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang
sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar
adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.
b. Anatomi (Struktur Dalam) Akar
Anatomi akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
-
Epidermis (kulit/lapisan luar akar) terdiri dari sel yang trersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis sehingga dapat dilalui air.
-
Korteks/kulit pertama yang tersusun dari lapisan-lapisan sel yang berdinding tipis. Koteks memiliki ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran gas. Peran korteks adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
-
Endodermis akar yang terbentuk dari selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel-sel endodermis memiliki pita kaspari yang mengandung zat suberin atau zat lignin. Fungsi endodermis adalah mengatur jalannya larutan yang diserap ke silinder pusat. Kemudian ada stele (silinder pusat) yang terdiri dari perisikel (perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel adalah lapisan terluar dari stele yang berperan dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Di dalam perisikel terdapat xilem dan floem yang merupakan berkas pengangkut. Ada juga empulur yang hanya terdapat pada tumbuhan dikotil.
2. Fungsi Akar
Apakah akar itu? Akar adalah organ tumbuhan.
Dan mengapa akar itu penting? Karena akar memiliki fungsi yang penting
bagi tumbuhan, yaitu, sebagai berikut.
-
Untuk menyerap air dan mineral/zat-zat hara dari tanah.
-
Menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan.
-
Pada beberapa jenis tumbuhan berperan, akar berperan sebagai alat respirasi.
-
Pada tumbuhan tertentu, akar juga berperan sebagai tempat penyimpanan makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
3. Proses Penyerapan Air dan Mineral serta Pengangkutannya
Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan
rambut-rambut akar (secara osmosis) masuk ke dalam tubuh tumbuhan.
Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan yang berkonsentrasi rendah
(kurang pekat) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (lebih pekat)
melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput
pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat tertentu. Tetapi
selain secara osmosis, penyerapan air dan mineral dapat dilakukan dengan
transpor aktif, yaitu, sistem transpor ion dan molekul melalui membran
sel dengan menggunakan energi.
Lalu, dari rambut-rambut akar, air dan
mineral mengalir dengan arah horizontal melalui epidermis, korteks dan
endodermis sampai ke xilem. Dari xilem, air dan mineral diangkut ke daun
melalui pembuluh kayu (xilem) pada batang cabang, dan daun sebagai
bahan fotosintesis. Pengangkutan ini disebut pengangkutan vaskuler.
Kemudian, air yang masuk ke dalam sel
tumbuhan menyebabkan turgor. Apakah turgor itu? Turgor adalah keadaan
tegang antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air.
4. Akar sebagai Alat Pernapasan pada Tumbuhan
Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan
yang disebut akar napas. Akar napas terdapat pada tumbuhan yang ada di
hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal batangnya. Pada akar
napas ada banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain
memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh dari
bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika
masih menggantung adalah untuk menyerap udara. Tetapi ketika bagian akar
yang masuk ke dalam tanah, bagian akar tersebut memiliki fungsi seperti
akar biasa, yaitu, menyerap air dan mineral. Kemudian, oksigen yang
diserap oleh akar digunakan untuk proses penyerapan air dan mineral.
B. Struktur dan Fungsi Batang
Kita sering berpikir bahwa batang itu selalu
di atas tanah dan akar ada di bawah tanah. Tetapi ada beberapa jenis
tumbuhan yang batangnya berada di bawah tanah. Jadi, cara untuk
membedakan akar dengan batang adalah dengan mencari kuncup-kuncupnya.
Kuncup adalah adalah titik tumbuh batang yang dilindungi oleh sisik.
Sisik itu akan gugur ketika batang sudah terbentuk. Tetapi ada juga
kuncup yang tidak dilindungi oleh sisik. Kuncup dapat dibedakan menjadi
2, yaitu, kuncup ujung batang (kuncup terminal) dan kuncup ketiak
(kuncup aksilar). Kuncup terminal terdapat pada ujung batang yang masih
dalam pertumbuhan, sedangkan kuncup aksilar terdapat pada ketiak daun
dan pada ruas tertentu di batang. Kuncup, pada beberapa tumbuhan
tertentu, akan dorman jika kondisi lingkungannya buruk, tapi dapat
bertumbuh lagi ketika kondisi lingkungan sudah baik.
Ada juga batang yang tumbuh mendatar di
dalam tanah dengan ruas yang pendek dan daun-daun yan berbentuk sisik.
Batang ini disebut rizoma. Rizoma berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan. Contoh tanaman yang memiliki rizoma adalah jahe,
kunyit, lengkuas, dan kencur.
1. Struktur Batang
Struktur batang dapat dilihat dari struktur luar (morfologi) dan struktur dalamnya (anatomi).
a.Morfologi (Struktur Luar) Batang
Morfologi batang setiap tumbuhan
berbeda-beda. Seperti panjang batang yang tidak sama. Ada yang panjang
dan ada yang pendek. Itu dipengaruhi oleh sifat genetis dan kondisi
lingkungan, seperti suhu, cahaya, dan kesuburan tanah. Jadi, tumbuhan
dengan jenis yang sama akan memiliki panjang batang yang berbeda karena
kondisi lingkungan yang berbeda. Berdasarkan keadaan batang, ada 2
kelompok tumbuhan tingkat tinggi. Yaitu, tumbuhan herba (tumbuhan lunak)
dan tumbuhan berkayu. Pada kedua tumbuhan tersebut ada daun-daun di
seluruh batangnya. Pada batang terdapat nodus/buku (tempat meletaknya
daun) dan internodus (daerah di anatara 2 buku).
-
Pada umumnya, batang tumbuhan herba itu lunak, berwarna hijau, memiliki jaringan kayu yang sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran batangnya kecil, dan umurnya relatif pendek. Contohnya adalah jagung, kangkung, bunga matahari, bayam, dan kacang.
-
Sedangkan batang tumbuhan berkayu biasanya keras dan umurnya relatif panjang. Pada batang yang tua, terdapat kulit kayu yang tebal dan lubang-lubang kecil (lentisel) pada permukaannya agar oksigen dapat masuk ke dalam sel-sel batang secara difusi. Oksigen itu berfungsi untuk proses pernapasan.
b. Anatomi (Struktur Dalam) Batang
Ada perbedaan anatomi batang antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.
- Pada bagian luar batang tumbuhan herba, yang merupakan sel-sel epidermis yang tipis, terdapat stomata. Lalu, di bawah epidermis ada sel-sel korteks. Fotosintesis dapat berlangsung dalam batang karena sel-sel korteks tersebut memiliki klorofil. Batang tumbuhan herba ini tidak memiliki jaringan kayu dan tidak mengandung gabus, tetapi memiliki jaringan penyokong. Jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan sklerenkim, adalah penyebab batang tumbuhan herba mampu menopang daun-daun dan berdiri tegak.
- Pada batang tumbuhan berkayu epidermis, korteks, dan stele.
- Edpidermis batang terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan tidak berongga. Dinding sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal. Lapisan epidermis ini berperan sebagai lapisan pelindung bagi lapisan-lapisan yang ada di dalamnya.
- Korteks batang adalah jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa lapisan sel berdinding tipis yang memiliki vakuola besar. Korteks memiliki rongga-rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran udara. Dalam korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah lapisan terdalam pada korteks yang memiliki bentuk dan susunan khas, serta mengandung butir-butir pati. Fungsi korteks pada sebagian besar tumbuhan adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Penyebab korteks tidak terlihat jelas pada batang tumbuhan monokotil adalah tersebarnya ikatan pembuluhnya secara tidak teratur.
- Stele/Silinder pusat merupakan bagian terdalam batang. Pada stele terdapat xilem (pembuluh kayu) di bagian dalam dan floem (pembuluh tapis) di bagian luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium di antara xilem dan floem, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium. Kambium ini yang menyebabkan batang tumbuhan dikotil bertambah besar. Jaringan kambium ini, yang terdiri dari sel yang selalu membelah diri, memisahkan kulit kayu dari bagian batang lain. Bagian kayu pada batang lebih tebal dari pada bagian kulit karena kegiatan kambium yang membentuk sel xilem (kayu) ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan membentuk sel-sel floem (kulit kayu) ke arah luar. Kegiatan kambium terpengaruh oleh tersedianya air dan mineral, sehingga pembuluh-pembuluh kayu yang dihasilkan pada musim hujan lebih besar dan lebih banyak daripada yang dihasilkan pada musim kemarau. Jadi, terdapat batas-batas yang menunjukkan kegiatan kambium selama musim hujan dan musim kemarau pada kayu tumbuhan dikotil. Batas-batas ini disebut lingkaran tahun yang menunjukkan umur tumbuhan tersebut. Lalu, bagian dalam pada stele adalah empulur yang merupakan bagian paling luas pada batang. Ada juga garis-garis radial yang tampak dari pusat ke arah kulit kayu yang disebut jari-jari empulur. Jari-jari empulur ini dilalui oleh air dan zat-zat makanan yang bergerak ke arah samping. Empulur ini sulit dibedakan dengan jari-jari empulur pada tumbuhan monokotil.
2. Perbedaan Batang Dikotil dan Monokotil
Perbedaan antara batang tumbuhan dan monokotil adalah sebagai berikut:- Batang tumbuhan dikotil bercabang-cabang, sedangkan batang tumbuhan monokitl tidak bercabang dan lurus.
- Tumbuhan dikotil memiliki kambium yang memperbesar batang tumbuhan tersebut, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium.
- Letak pembuluh angkut tumbuhan dikotil teratur dalam bentuk lingkaran, sedangkan letak pembuluh angkut pada tumbuhan monokotil tersebar.
3. Fungsi Batang
Batang memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.- Berfungsi sebagai organ lintasan air dan mineral ke daun dari akar, dan lintasan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan sebagai hasil fotosintesis.
- Berperan sebagai organ pembentuk dan penyagga daun
- Pada beberapa tumbuhan tertentu, batang merupakan tempat untuk menyimpan makanan dan alat perkembangbiakan vegetatif.
C. Struktur dan Fungsi Daun
Apakah anda pernah melihat daun dengan bermacam bentuk? Sudah bukan? Ya memang daun itu bermacam-macam jenis dan tidak ada satupun daun yang sama. Meskipun daun tersebut berasal dari pohon yang sama tetap daun tersebut memiliki perbedaan dengan daun yang lain. Kita akan melihat strukur daun mulai dari luar ke dalam, kemudian fungsi daun, dan selanjutnya sistem pengangkutan pada daun.1. Struktur Daun
Struktur daun dapat kita bedakan menjadi dua yaitu morfologi (strktur luar) daun dan anatomi (struktur dalam) daun.a.Morfologi (Struktur Luar) Daun
Pada umumnya daun berwarna hijau. Warna hijau daun itu disebabkan oleh kandungan kloroplas di dalam sel-sel daun. Di dalam kloroplas terdapat klorofil. Secara morfologi, pada umunya daun memiliki bagian-bagian antara lain helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus).Tangkai daun terdapat bagian yang menempel dengan batang yag disebut pangkal tangkai daun. Pada daun tubuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Pangkal daun itu disebut juga pelepah daun. Contoh pelepah daun terdapat pada tumbuhan pisang dan talas.
Daun yang memiliki ketiga bagian daun yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun disebut juga daun sempurna. Tetapi daun yang tidak memiliki 1 bagian daun atau lebih disebut daun tidak sempurna.
Coba anda bandingkan antara daun mangga dan daun belimbing apakah ada perbedaan yang mencolok? Tentunya perbedaan yang mencolok adalah susunan helai daun pada tangkainya bukan? Daun yang hanya memiliki satu helai daun disebut daun tunggal, contoh daun mangga dan daun yang memiliki lebih dari satu helai daun pada tangkainya disebut daun mejemuk, contoh daun belimbing. Daun mejemuk ada yang menyirip dan ada pula yang menjari. Daun majemuk menyirip ada yang menyirip tunggal dan ganda.
Pada umumnya tumbuhan dikotil memiliki tulang daun menyirip atau menjari. Sedangkan tembuhan monokotil memiliki daun dengan tulang daun sejajar atau melengkung.
b. Anatomi (Struktur Dalam) Daun
Pada dasarnya, anatomi daun dengan batang itu sama jika diamati dibawah mikrosop akan tampak bagian-bagian mulai dari atas yaitu epidermis, jaringan tiang (palisade), jaringan bunga karang (spons) dan berkas pembuluh angkut daun.
- Epidermis daun merupakan lapisan terluar dari daun bagian atas dan bawah. Epidermis daun terdiri dari saru lapis sel-sel epidermis yang tidak memiliki ruang antarsel. Epidermis daun berfungsi untuk melindungi bagian atas maupun bawah daripada sel tersebut. Untuk mencegah penguapan airyang berlebihan, umumnya dan memiliki lapisan lilin atau rambut-rambut halus. Diantara sel-sel epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang berfungsi sebagai pertukaran gas. Stomata umumnya terdapat pada bagian bawah daun tetapi letak stomata tumbuhan air terdapat di bagian atas daun.
- Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak, tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan palisade terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis.
- Jaringan bunga karang (spons) adalah jaringan yang berbentuk tidak teratur dan ada ruang antarsel. Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi untuk menampung karbon dioksida untuk proses fotosintesis.
- Berkas pembuluh angkut terdapat di dalam tulang-tulang daun. Sistem tulang daun merupakan lanjutan dari sistem jaringan pembuluh angkut batang atau cabang dan pembuluh angkut akar. Bagian tersebut merupakan cabang dari silinder pusat yang merupakan cabang dari silinder pusat batang.
2. Fungsi Daun
Daun merupakan salah satu bagian penting pada tumbuhan karena fungsi-fungsinya seperti tempat terjadinya fotosintesis, tranpirasi,dan sebagai alat pernapasan. Pada beberapa jenis tumbuhan daun juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.- Tempat fotosintesis. Fungsi utama dari daun adalah sebagai tempat fotosintesis. Berawal dari air diserap oleh akar dan berlanjut sanpai daun. Air dan mineral kemudian masuk ke jaringan mesofil daun terutama ke jaringan palisade. Air digunakan untuk fotosintesis dan sebagian lagi untuk proses penguapan. Hasil fotosintesis berupa gula (glukosa) dan oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan diangkut oleh pembuluh tapis dan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen dikeluarkan melalui stomata daun dan sebagian dipakai untuk respirasi sel-sel di daun.
- Tempat tranpirasi tumbuhan. Daun juga berperan penting dalam transpirasi. Transpirasi adalah peristiwa penguapan pada tumbuhan. Transpirasi dapat berlangsung di batang, tapi pada umumnya terjadi di daun. Melalui transpirasi, air dan tumbuhan dalam bentuk uap air akan dikeluarkan melalui stomata ke udara. Adanya transpirasi menyebabkan air dan mineral dari akar, batang, dan tangkai daun terjadi terus menerus. Selain itu, transpirasi juga berfungsi sebagai pengatur suhu tumbuhan. Kecepatan transpirasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal(dalam) dan eksternal(luar). Faktor-faktor dalam yang mempengaruhi antara lain ukuran daun, jumlah stomata, ada todaknya lapisan lilin pada permukaan daun, dan banyak sedikitnya bulu-bulu (trikoma) pada permukaan daun. Faktor luar yang mempengaruhi antara lain suhu, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan keadaan air di dalam tanah. Saat udara lembab transpirasi pada tumbuhan terganggu. Dalam keadaan tersebut tumbuhan mengeluarkan kelebihan air tersebut dalam bentuk tetesan-tetesan air yang dapat kita pada saat pagi hari. Peristiwa penetesan air itu disebut juga gutasi atau penetesan.
- Alat respirasi (pernapasan). Melalui stomata oksigen dari luar masuk ke dalam tumbuhan. Oksigen yang masuk digunakan tumbuhan untuk melakukan respirasi. Respirasi bertujuan untuk mendapatkan energi yang terkandung dalam makanan. Melalui proses itu juga tumbuhan menghasilkan karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan melalui stomata daun.
- Alat perkembangbiakan vegetatif. apakah anda pernah melihat tumbuhan cocor bebek? tumbuhan ini sering dipakai menjadi tanaman hias dan yang menarik perhatian adalah daunnya yang menjadi alat perkembangbiakan vegetatif. Pada daun tumbuhan seperti cocor bebek ini, dapat menghasilkan individu baru sehingga daun ini berfungsi sebagi alat perkembangbiakan vegetatif.
3. Sistem Pengangkutan pada Tumbuhan
Apakah anda pernah melihat pohon-pohon yang tinggi? Apakah anda pernah membayangkan bagaimana air dan mineral hasil penyerapan oleh akar itu dapat naik sampai daun yang tertinggi? Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kekuatan tertentu yaitu tekanan akar, kapilaritas batang dan daya isap daun.- Tekanan akar. Tekanan akar timbul karena pergerakan air yang secara osmosis dari sel ke sel pada akar. Adanya tekana akar itu akan mendorong air naik ke pembuluh kayu batang. Besarnya tekanan dipengaruhi oleh besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan.
- Kapilaritas batang. Pembuluh kayu dari akar dan batang sampai menuju daun, semuanya itu bisa diangga pipa kepiler. Kapilaritas pembuluh kayu dari akar menuju batang menyebabkan air dan mineral yang terlarut, naik ke batang sampai daun.
- Daya isap daun. Disebabkan adanya penguapan air dari daun yang sebenarnya peristiwa transpirasi. Jadi daya isap daun adalah tenaga yang ditimbulkan melalui proses transpirasi.
D. Struktur dan Fungsi Bunga
Bunga merupakan organ yang penting bagi tumbuhan karena dalam bunga terdapat alat-alat perkembangbiakan. Bunga merupakan ujung cabang yang mengalami perubahan. Jika dilihat, bunga mempunyai beraneka ragam bentuk dan warna. Tetapi setiap jenis bunga memiliki struktur dasar yang sama. Bila diamati, bunga yang lengkap memiliki bagian-bagian antara lain kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan, putik.
1. Kelopak Bunga (Calix)
Kelopak bunga merupakan bagian terluar dari bunga. Biasanya bewarna hijau dan fungsinya adalah untuk melindungi kuncup bunga.2. Benang Sari (Stamen)
Benang sari merupakan organ perkembangbiakan jantan pada tumbuhan. Letak benang sari umumnya mengelilingi putik. benang sari penghasil sel kelamin jantan. Bagian-bagian pada benang sari antara lain tangkai sari (filamen), kotak sari (antera), serbuk sari (polen).3. Putik (Pistillum)
Putik terletak pada bagian tengah bunga. Putik merupakan alat perkembangbiakan betina karena menghasilkan sel telur. Bagian-bagian putik antara lain kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus) dan, bakal buah (ovarium). Di dalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum) dan didalam ovulum terdapat sel telur.Tidak semua bunga memiliki bagian-bagian yang lengkap. Bunga yang lengkap adalah bunga yang memiliki bagian-bagian yaitu kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Sedangkan bunga yang tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu atau lebih dari bagian-bagian bunga tersebut. Bunga yang tidak memiliki putik disebut bunga jantan dan bunga yang tidak memiliki benang sari adalah bunga betina sedangkan bunga yang memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga adalah bunga hermafrodit.
E. Struktur dan Fungsi Buah serta Biji
yang kita tahu bahwa pada saat serbuk sari melekat di kepala putik maka akan terjadi yang namanya penyerbukan. Biasanya setelah penyerbukan, akan diikuti dengan pembuahan. Pembuahan adalah proses penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Di bagian bawah putik terdapat bakal buah dan didalamnya terdapat bakal biji yang bila terjadi penyerbukan, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji menjadi biji.1. Buah
Umumnya buah dapat kita bedakan menjadi 3 yaitu buah tunggal, buah agregat, dan buah majemuk. Buah tunggal adalah buah yang dibentuk oleh 1 bakal buah, contohnya mangga. Buah agregat adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari 1 bunga, contohnya buah sirsak, dan buah arbei. Buah yang terakhir yaitu buah majemuk adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga, contohnya buah nangka, dan buah nenas.Dari asal terbentuknya buah dapat dibedakan menjadi 2 yakni buah sejati dan buah semu. Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah sedangkan buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain dari bunga tersebut.
2. Biji
Biji yang bermula dari bakal biji merupakan alat perkembangbiakan generatif. Di dalam biji terdapat calon individu baru yang disebut embrio. Pada biji umumnya terdapat kulit biji, tali pusat, dan inti biji.- Kulit Biji (spermodermis). Pada biji tumbuhan angeospermae (tumbuhan berbiji tertutup), bijinya memiliki dua lapisan yaitu kulit luar (testa), dan kulit dalam (tegmen). kulit luar tipis tetapi keras sedangkan kulit dalam seperti selaput dan sering disebut kulit ari. Sedangkan pada tumbuhan gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) bijinya memiliki tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Lapisan luar tebal berdaging. lapisan tengah lapisan kuat, keras, dan berkayu. sedangkan lapisan dalam tipis seperti selaput.
- Tali Pusat. merupakan bagian yang menghubungkan biji denga papan biji (plasenta). Jika biji sudah dimasak, tali pusat putus sehingga pada biji hanya terlihat bekasnya sebagai pusat biji (hilus).
- Inti Biji. adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit ari. isi biji terdiri dari lembaga yang merupakan calon individu baru. dan putih lembaga sebagai cadangan makanan tersimpan dalam daun lembaga.daun lembaga merupakan daun pertama pada tumbuhan yang tumbuh.
F. Hama dan Penyakit pada Tanaman
Pasti kalian pernah dengar kan ada petani
yang gagal panen? Gagal panen biasanya disebabkan karena tanaman
terserang hama atau penyakit. Hama dan penyakit pada tanaman ini yang
menurunkan kualitas dan produksi hasil pertanian.
1. Hama
Hama adalah hewan yang merusak tanaman/hasil
tanaman karena aktivitas hidupnya, terutama aktivitas untuk mendapatkan
makanan. Yang termasuk hama tanaman adalah hewan mamalia, serangga, dan
burung. Contoh hama berupa mamalia adalah tikus, babi hutan, dan kera.
Yang termasuk hama berupa serangga adalah wereng, kutu daun, walang
sangit, belalang, ulat, dan kumbang. Hama berupa burung adalah burung
gelatik dan burung pipit. Tetapi di antara ketiga hama tanaman ini, yang
menimbulkan kerusakan paling besar adalah serangga. Tetapi ada cara
untuk mengatasi serangga hama ini. Yaitu dengan mengetahui siklus
hidupnya. Jika kita mengetahui kapan atau pada stadium apa serangga
tersebut akan menyerang, kita dapat memberantasnya pada sasaran yang
tepat.
2. Penyakit Tanaman
Gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh
mikroorganisme disebut penyakit tanaman. Mikroorganisme yang menyebabkan
penyakit tanaman ini adalah virus, bakteri, protozoa, jamur, dan cacing
mematoda. Penyebaran penyakit tanaman dapat terjadi melalui angin,
serangga, dan air. Penyakit tanaman juga terpengaruh oleh fakotr
lingkungan, seperti kelembapan dan suhu. Contoh penyakit pada tanaman
adalah sebagai berikut.
-
CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) pada jeruk adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak floem tanaman jeruk. Penyakit ini menyebabkan daun tanaman jeruk menjadi warna kuning dan kecil, serta melambatkan pertumbuhan kuncupnya. Lalu, pada stadium berikut, daun akan gugur dan tanaman tersebut menjadi tidak produktif dan mati.
-
Penyakit mosaik pada tembakau adalah penyakit yang disebabkan oleh virus TMV (Tobacco Mosaic Virus), dan menyebabkan daun berkerut dna bercak-bercak kuning.
-
Penyakit rebah kecambah disebabkan oleh protista yang menyerupai jamur, yaitu Pythium debaryanum. Penyakit ini menyebabkan pembusukan akar dan kecambah/bibit tanaman pada tanaman budidaya, sehingga kecambah rebah ke tanah.
-
Penyakit pada tanaman kentang adalah penyakit yang disebabkan oleh Phytopthora infestans (protista yang menyerupai jamur).
-
Penyakit pada tanaman padi adalah penyakit yang ymenyerang ruas-ruas batang dan butir padi. Pyricularia oryzae (sejenis jamur) adalah salah satu penyebab penyakit ini.
-
Penyakit pada anggrek adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yaitu Pseudomonas cattleyas.
-
Penyakit pada tanaman jagung disebabkan oleh Ustilago avenae. Ustilago ini dikenal sebagai jamur apa yang menyebabkan penyakit pada tanaman budidaya. Contoh lain dari Ustilago adalah Ustilago scitaminea yang menyebabkan penyakit pada pucuk tebu.
Subscribe to:
Postingan (Atom)