STRUKTUR UMUM TUMBUHAN BERBIJI
ARTI PENTING ANATOMI TUMBUHAN
Anatomi
tumbuhan merupakan disiplin ilmu tertua yang menjadi dasar untuk
mempelajari ilmu tentang tumbuhan serta dasar bagi penemuan dan
penelitian (Grew & Malpighi, 1671). Anatomi tumbuhan mempelajari
tentang struktur dan fungsi sejumlah organ dan jaringan tumbuhan serta
hubungannya, dan perkembangan struktur organ dan jaringan tersebut.
Pembagian
tubuh tumbuhan menjadi sejumlah organ menurut sel dan jaringan
penyusunya merupakan cara yang mudah untuk mempelajarinya, sebab
pembagian tersebut memperlihatkan spesialisasi struktur dan fungsi.
Pembahasan fungsi tak lepas dari kajian perkembangan tumbuhan, karena
dalam perkembangannya struktur yang belum, sedang, dan selesai
terdiferensiasi akan amat berbeda. Struktur tumbuhan merupakan hasil
evolusi yang berlangsung lama. Evolusi mengakibatkan perubahan pada
struktur yang terkait dengan fungsi.
Adanya
kemajuan pesat di bidang fisiologi, biokimia dan genetika serta
kemampuan menelaah sampai struktur ultra, maka struktur tumbuhan dapat
dipelajari dengan jelas. Pemahaman tentang struktur tumbuhan sehubungan
dengan fungsinya sangat diperlukan dalam mempelajari tumbuhan dari segi
holtikultura, agronomi, patologi, dan ekologi. Anatomi tumbuhan berguna
juga untuk memperkuat perasaan estetika melalui kesadaran akan sifat
yang serba teratur dan pengulangan pola struktur yang berlainan atau
hubungan antara struktur dan fungsi.
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN BERBIJI
Struktur
umum tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji berisi embrio yang
dilindungi oleh kulit biji, dibekali dengan sumber makanan cadangan yang
disimpan dalam keping biji (kotiledon) atau jaringan khusus
(endosperm). Embrio mengandung sumbu halus/pendek dengan dua kutub yaitu
titik tumbuh akar dan titik tumbuh tunas. Pada sumbu tersebut ke arah
lateral terbentuk kotiledon atau daun lembaga.
Pada
kondisi yang sesuai biji berkecambah dan tanaman muda (seedling) akan
muncul. Tanaman muda yang tumbuh menampakkan akar yang biasanya di dalam
tanah, serta pucuk yang menampakkan batang dan daun biasanya di atas
tanah. Pertumbuhan pucuk dan akar melalui pembentukan sel-sel baru oleh
jaringan meristem dari titik tumbuh dan diikuti oleh pertumbuhan serta
diferensiasi sel-sel. Meristem tersebut membentuk bakal daun, dan di
ujung sumbu batang bakal daun bersama meristem apeks membentuk tunas
terminal.
Pada
ketiak daun dibentuk tunas ketiak. Pada akar primer dibentuk akar
lateral. Bila tanaman menjadi dewasa, dibentuk bunga kemudian terjadi
penyerbukan dan pembuahan. Buah yang berisi biji akan berkembang dan
melangkapi daur hidup.
Perbedaan antara embrio dikotil dan embrio monokotil adalah sebagai berikut:
1. Embrio Dikotil
· > Kotiledon berbentuk seperti daun
· > Di bagian bawah kotiledon terdapat sumbu mirip batang, yaitu Hipokotil
· > Di ujung atas hipokotil terdapat calon tunas pucuk, sedang di ujung bawah hipokotil terdapat calon akar
· >Terdapat Prokambium yang merupakan meristem primer, mantinya akan menjalani diferensiasi membentuk jaringan pembuluh primer
2. Embrio Monokotil
· >Terdapat tonjolan jaringan pembuluh, yaitu epiblas
· >Ujung pucuk terbungkus dalam daun berbentuk pipih yang berfungsi analog dengan tudung akar yang disebut koleoptil
· >Terdapat akar lembaga (radikula) dan tudung akar di bagian bawah sumbu
· >Terdapat jaringan bentuk seludang (koleoriza) yang berfungsi untuk melindungi embrio atau mengelilingi akar yang berkembang
Gambar2: diagram Embrio tumbuhan dikotil (a) dan tumbuhan monokotil (b)
Pembelahan sel dalam embrio diiringi dengan pertumbuhan dan vakuolasi (dibentuknya vakuola yang membesar) dari sel-sel yang terjadi untuk memulai organisasi jaringan berikut:
· =>bakal epidermis oleh lapisan permukaan yang meristematik yaitu protoderm.
· => meristem dasar untuk bakal korteks yang bervakuolasi melebihi sel jaringan di sebelahnya.
· =>jaringan
tengah yang kurang tervakuolasi dan memanjang di sepanjang sumbu
hipokotil-akar (prokambium) membentuk meristem bakal jaringan pembuluh.
Setelah
zigot berkembang menjadi embriodalam biji yang berkecambah, meristem
apeks pucuk membentuk daun, buku dan ruas. Di ketiak daun meristem
kuncup tumbuh menjadi cabang. Meristem apeks akar menghasilkan akar
primer.
Tumbuhan
memiliki pertumbuhan terbuka karena adanya daerah jaringan yang tetap
bersifat embrional, yakni meristem. Pada meristem terjadi penambahan sel
baru, sementara sel lama terdiferensiasi menjadi bagian baru pada akar
maupun batang. Pertumbuhan itu dinamakan pertumbuhan primer, dan tubuh
tumbuhan yang dihasilkan disebut tubuh primer. Banyak tumbuhan
menebalkan akar dan batangnya dengan menambah jaringan pembuluh di dalam
tubuhnya. Penebalan itu dihasilkan oleh kambium pembuluh dan disebut
pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhan
sekunder pada tumbuhan berbiji disebabkan oleh aktivitas meristem
lateral yaitu kambium pembuluh. Kambium berasal dari prokambiumyang
terdapat di dalam berkas pembuluh dan sebagian dari parenkim
interfaskuler. Bagian dari kambium terdapat di dalam berkas pembuluh dan
di antara berkas pembuluh, merupakan suatu lingkaran tertutup. Pada
pertumbuhan sekunder, kambium membentuk xilem sekunder ke arah dalam (ke
tengah-tengah batang) dan floem sekunder ke arah luar. Sehingga zilem
sekunder tersebut mengelilingi xilem primer, floem sekunder mengelilingi
kambium. Xilem sekunder dan floem sekunder terdapat di antara xilem dan
floem primer.
Alat
pembentuk tubuh tumbuhan, yaitu: akar, batang, daun, bunga buah dan
biji dibangun oleh sel yang menyusun berbagai jaringan. Sel tumbuhan
adalah satuan terkecil dalam tumbuhan yang berisi subtansi hidup
(protoplasma) dan diselubungi oleh dinding sel. Sekelompok sel yang
berbeda struktur dan fungsi atau keduanya dari kelompokan selain disebut
jaringan.
Sachs (1875) membagi jaringan menjadi 3 sistem berdasarkan kesinambungan topografisnya, yaitu:
· = >
sistem derminal, meliputi: epidermis (pelindung pertama/primer di
bagian luar tubuh), dan periderm (pengganti epidermis pada pertumbuhan
sekunder).
· => Sistem jaringan pembuluh, meliputi: xilem (pengangkut air dan garam mineral), dan floem (pengangkut hasil fotosintesis).
· => Sistem
jaringan dasar, meliputi parenkim (jaringan sinambung pada korteks
akar, batang, mesofil daun, dan jari-jari empulur), kolenkim (jaringan
berdinding tebal yang terdiri dari sel-sel hidup), serta sklerenkim
(jaringan berdinding tebal, berkayu dan terdiri dari sel-sel mati).
Dalam tubuh tumbuhan, jaringan tersebar dalam pola yang khas bagi kelompok tumbuhan bersangkutan, misalnya:
· =>Pada
batang dikotil, jaringan pembuluh membentuk silinder berongga berisi
jaringan dasar yaitu empulur dan ada di antara jaringan pembuluh dan
jaringan dermai terdapat korteks.
· =>Pada
daun dikotil, jaringan pembuluh membentuk sistem yang beranastomosis
dalam jaringan dasar yang terdiferensiasi menjadi mesofil.
· =>Pada akar dikotil, silinder jaringan pembuluh sering tidak mengelilingi empulur namun ada korteks.
0 komentar:
Posting Komentar